Morrison mengatakan Australia pada Januari dan Februari 2021 akan menerima 3,8 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang saat ini sedang menjalani uji klinis tahap akhir di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan, pada Januari dan Februari tahun lalu.
Proyek vaksin AstraZeneca adalah salah satu yang paling menjanjikan dan maju di dunia untuk memerangi pandemi global, yang kini telah merenggut nyawa 1,1 juta orang.
Terlalu dini untuk mengetahui apakah dan seberapa baik vaksin tersebut bekerja dalam mencegah penyakit COVID-19.
Oxford dan AstraZeneca melaporkan bahwa vaksin mereka efektif 62% pada orang yang menerima dua dosis, dan efektif 90% ketika sukarelawan diberi setengah dosis diikuti dengan dosis penuh.
Perusahaan yang mengembangkan vaksin bersama Universitas Oxford itu akan melakukan uji coba tambahan setelah sejumlah pakar meragukan keampuhannya.
Rencana imunisasi awal negara bertujuan untuk memvaksinasi 300 juta orang, yang terdiri dari petugas kesehatan, staf garis depan termasuk polisi dan mereka yang dianggap rentan karena usia atau penyakit lain pada Agustus 2021.
Pemerintah Eropa telah menghadapi kritik atas kemacetan pasokan dan produksi karena pembuat vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna mengumumkan pemotongan volume pengiriman.
Alokasi tersebut mencakup 240 juta dosis vaksin AstraZeneca-Oxford COVID-19 yang dibuat Serum Institute of India, tambahan 96 juta dosis dari suntikan yang sama yang dibuat oleh AstraZeneca, ditambah 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.
Bahan baku tersebut diterbangkan dari China ke Rio de Janeiro menggunkan pesawat kargo.
Vaksin AstraZeneca tidak secara signifikan mengurangi risiko COVID-19 ringan atau sedang dari varian 501Y.V2 yang menyebabkan gelombang kedua infeksi mulai akhir tahun lalu.